Laporan Observasi di PPPPTK BMTI Bandung

Latar belakang penyelenggaraan diklat adanya TNA (Training Needs Analisis)  yaitu analisis kebutuhan diklat. Analisis kebutuhan diklat terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan diklat dari daerah

2. Pengembangan pengetahuan

Dengan demikian TNA tersebut dijadikan acuan untuk penyelenggaraan diklat. Dalam TNA maka didapatkan hasil yang member gambaran kepada lembaga untuk menyusun program-program diklat.

Proses Pemetaan Program

Proses pemetaan program dalam diklat adalah BELMOP (Bangunan, Elektronika, Listrik, Mesin, Otomotif, Abrikasi) di luar itu adalah SAINS. Alat Pengendali Program diantaranya adalah UU Sisdiknas, PERMEN, PP, Kebijakan, monitoring.

Evaluasi

Evaluasi dibagi menjadi dua :

  1. Evaluasi materi diklat
  2. Evaluasi penyelenggaraan diklat

 

Analisis dan Strategi Pemecahan

Kelebihan

  • Luas Lahan yang sangat luas
  • Menerbitkan kurang lebih 100 judul diklat
  • Citra PPPPTK dari segi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sudah di akui oleh berbagai kalangan.
  • Lembaga menjalin kemitraan (partnership) dan jaringan kerja (networking) dengan berbagai lembaga pendidikan, asosiasi profesi, industri dan departemen di luar lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
  • Menjalin kerjasama antara PPPPTK dengan daerah-daerah untuk mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah.
  • Melakukan berbagai jenis kegiatan di wilayah-wilayah seperti Workshop, penyelenggaraan diklat, dan seminar untuk mempercepat terjadinya pemerataan dan percepatan mutu wilayah.
  • Sebagai pelopor pengembangan studi BA bekerja sama dengan dengan Berufsakademie (BA) Lorrach / Jerman dan banyak perusahan lokal.
  • Memiliki Fasilitas yang cukup lengkap dan memadai termasuk alat-alat untuk diklat
  • Biaya diklat !00% gratis karena dibiayai oleh negara
  • Dari 408 orang karyawan, 60% memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan hampir semua tenaga edukatif telah mengikuti pendidikan di luar negeri seperti di Australia, Jepang, Jerman, Inggris, Amerika, Austria, Swiss, Philipina, Belanda, Brunei dan beberapa negara lain, termasuk pengalaman kerja di beberapa industri berskala internasional.
  • Memiliki 7 Departemen sehingga setiap departemen mempunyai fokus masing-masing dalam melaksanakan diklat.
  • Sebelum membuat program diklat, PPPPTK mengadakan Training Needs Analysis terlebih dahulu sehingga diklat yang dilaksanakan sesuai kebutuhan calon peserta dan masyarakat.
  • Memiliki alat kendali program berupa monitoring sehingga pelaksanaan diklat lancar
  • Adanya Evaluasi Dampak Diklat (EDD) setelah 1 tahun diklat sebagai pencapaian kebermaknaan program diklat yang dilaksanakan.
  • Setiap diklat memiliki landasan yuridis, filosofis dan historis serta kebijakan-kebijakan yang ada.
  • Adanya pelevelan diklat muali dari dasar, lanjut, menengah, dan tinggi. Sehingga materi yang didapat sesuai kebutuhan

Kekurangan

  • Berdasarkan informasi dari internet yang meneliti tentang PPPPTK ini, penguasaan bahasa inggris di kalangan widyaiswara PPPPTK BMTI masih kurang atau hanya berkisar 20% sehingga mengakibatkan pengembangan pendidikan yang bekerjasama dengan luar negeri menjadi berkurang. Sedangkan melihat dari data yang ada bahwa syarat tenaga pengajar atau widyaiswara salah satunya adalah pendidikan min S2 dan mempunyai pengalaman luar negeri.
  • Kurangnya inovasi-inovasi yang diadakan di P4TK khususnya bidang teknik dan mesin. Jadi tidak hanya melalui program workstation,seminar  dan sebagainya saja sehingga masyarakat luar lebih mengetahui lebih dalam mengenai P4TK tersebut.
  • Letaknya yang kurang strategis, tidak di tengah kota sehingga mungkin tidak banyak orang yang tahu keberadaan P4TK BMTI ini. Hanya wilayah sekitar saja yang mengetahuinya. Berbeda dengan letak P4TK untuk bidang lainnya.
  • Melihat luas area P4TK BMTI ini sangatlah luas, maka lebih baik bisa diperdayakan lagi lahan yang ada untuk menambah gedung bangunan, yang bisa dijadikan tempat  pelatihan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya sehingga bisa menampung banyak pihak luar yang ingin melakukan pelatihan di P4TK tersebut.
  • Kurangnya metode yang digunakan dalam diklat itu sendiri. Mungkin bisa melakukan metode yang lain selain metode andragogik.
  • Lebih banyak departemen yang lebih condong menangani bidang mesin, dibandingkan dengan bidang teknik industry yang hanya memiliki sedikit  departemen saja.

Peluang

  • Dukungan pemerintah terhadap pengembangan kompetensi pendidik dan kependidikan untuk menciptakan kualitas pendidikan yang baik.
  • Meningkatnya persepsi positif mengenai pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan kependidikan.
  • Berkembangnya fasilitas pendukung bagi sehingga akan meberikan kemudahan dan kompetisi terhadap pelayanan.

Tantangan

  • Adanya pusat pelatihan dan pengembangan yang baru dibuka
  • Adanya pusat pelatihan dan pengembangan yang menawarkan pemberian sertifikat secara lebih mudah dan lebih terbuka.
  • Masih kurangnya peserta pelatihan yang membutuhkan pelatihan dan pengembangan dalam bidang-bidang yang telah disediakan karena kurangnya keterbukaan dalam pengembangan program
  • Banyaknya ilmu-ilmu baru yang berkembang yang mengharuskan pihak PPPPTK mengupdate terus program-program pelatihan dan pengembangan yang akan dilaksanakan.
  • Adanya perbedaan antara individu peserta pelatihan dan pengembangan yang lain
  • Dibutuhkan Widya Iswara (Instruktur) yang kreatif

 

Strategi pemecahan

Strategi agresif

  • Meningkatkan promosi dengan memanfaatkan dukungan pemerintah, kemitraan, dan masyarakat.
  • Menciptakan image yang baik terhadap PPPPTK BMTI Bandung sehingga akan mudah dikenal oleh masyarakat khususnya calon peserta.
  • Mengembangkan kualitas program sesuai perkembangan zaman.
  • Meningkatkan pelaksanaan EDD sehingga kebermaknaan hasil diklat dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat

Strategi turn around

  • Meningkatkan kemampuan sumber daya PPPPTK Contohnya kemampuan berbahasa inggris wydiaiswara
  • Meningkatkan pembuatan program yang lebih inovatif sesuai perkembangan zaman
  • Meningkatkan fasilitas pendukung sehingga peserta diklat bisa menikmati suasana diklat

Strategi diversifikasi

  • Bekerja sama dengan pihak-pihak kemitraan mengenai promosi program diklat yang akan dilaksanakan.
  • Mendorong pemerintah dan stakeholder untuk lebih memntingkan mengenai peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.
  • Mendorong pemerintah untuk membuat peraturan menganai kewajiban pendidik dan pendidik dalam peningkatan kompetensinya sehingga standar tenaga pendidik dan kependidikan dapat tercapai.

Strategi defensive

  • Meningkatkan inovasi dan kreatif dalam membuat program sehingga bisa menarik perhatian calon peserta untuk mengikuti diklat di PPPPTK BMTI Bandung.
  • Meningkatkan kualitas Wydiaiswara misalnya mengikutsertakan wydiaiswara dalam pendidikan dan pelatihan mengenai peningkatkan kemampuan atau kompetensi Widyaiswara.
  • Meningkatkan jalur komunikasi dengan calon peserta dan promosi atau iklan mengenai diklat ini dengan menonjolkan kekuatan yang dimiliki misalnya biaya 100% gratis.
  • Program yang ditawarkan harus didukung oleh pelayanan prima, diantaranya dengan metode dan model pembelajaran yang efektif dan efisien, pembelajaran yang terintegrasi dengan industry, serta infrastruktur yang memungkinkan peserta diklat fokus dan mendapatkan nilai lebih dari apa yang diharapkannya

Kesimpulan

  • Di PPPPTK ini ada 7 departemen yang menjadi konsentrasi utama pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Departemen Teknik Bangunan
  • Departemen Elektronika dan Informatika
  • Departemen Ketenagalistrikan
  • Departemen Mesin
  • Departemen Mesin dan Konversi Energi (otomotif dan pesawat tenaga)
  • Departemen Pendidikan Umum dan Sains
  • Unit manajemen dan Teknik Industri
  • Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan di lembaga ini terbilang sudah cukup bagus, karena adanya program pendidikan dan pelatihan yang lengkap dan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan informasi saat ini, selain itu juga dilihat dari segi fasilitas yang digunakan secara langsung dalam kegiatan ataupun fasilitas yang menjadi penunjang sudah sangat lengkap.

Rekomendasi

  • PPPTK ini hendaknya terus mengembangkan dan memperluas cakupan dari program-program yang ada saat ini agar tidak hanya terkonsentrasi pada pendidik dan tenaga kependidikan di SMK saja.
  • Selain itu juga pihak PPPPTK harus lebih meningkatkan kegiatan promosi atau pemasaran PPPPTK juga harus terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas widya iswara yang menjadi instruktur dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan.

Tinggalkan komentar